Merencanakan dan mempersiapkan suatu rapat agar dapat berjalan lancar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena seorang sekretaris harus berhubungan dengan berbagai pihak dengan penyelenggaraan suatu rapat. Hal ini menjadi tanggung jawab sekretaris dalam persiapan penyelenggaraan adalah sebagai berikut :
1. Membuat agenda rapat
dan susunan acara rapat
Agenda rapat adalah daftar yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan
dibicarakan dalam suatu rapat. Sedangkan susunan acara rapat adalah rincian
atau penjabaran lebih lanjut dari topik-topik dalam agenda rapat. Sekretaris
harus memastikan terlebih dahulu acara yang akan diadakan atau dilaksanakan
pada suatu rapat dengan mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada pimpinan
rapat. Acara tersebut harus disusun secara sistematis dengan membuat
pokok-pokok acara secara garis besar.
Tujuh hal yang harus diperhatikan untuk membuat agenda rapat yang baik :
1. Mencantumkan tanggal, tempat, waktu mulai dan waktu selesai
2. Mencantumkan tujuan rapat (mengapa rapat diadakan dan apa yang akan dicapai)
dengan tidak lebih dari dua kalimat
3. Menyebutkan siapa saja yang perlu hadir (dan tambahan informasi lainnya seperti asal organisasi dan
jabatan/pekerjaannya) sehingga peserta bisa saling mengenal
4. Mendaftar topik yang akan dibahas dan
urutannya
5. Mencantumkan perkiraan waktu dari masing-masing topik pembahasan
6. Menyebutkan bila ada bahan bacaan atau tugas yang harus
diselesaikan para peserta sebelum rapat
7. Bahan dan informasi rapat dibagikan
kepada setiap peserta rapat selambat-lambatnya seminggu sebelum rapat diadakan
Berikut
ini adalah salah satu contoh agenda rapat :
2.
Menentukan
Peserta Rapat
Dari agenda rapat yang telah dibuat ditentukan siap
saja peserta yang akan diundang. Setelah sekretaris menyusun daftar para
peserta rapat yang akan diundang, kemudian konsultasikan kembali dengan
pimpinan rapat, apakah ada penambahan atau pengurangan peserta rapat.
3.
Membuat
surat undangan rapat.
Undangan ada yang bersifat resmi dan
ada yang bersifat tidak resmi. Undangan yang bersifat resmi adalah surat
undangan yang dibuat oleh organisasi, instansi, perusahaan, lembaga, yayasan
agar orang atau organisasi yang dituju dalam surat undangan dapat menghadiri
acara yang diselenggarakan oleh pihak pengundang.
Undangan tidak resmi adalah undangan
yang dibuat oleh perorangan yang mewakili dirinya sendiri agar pihak yang diundang
dapat hadir dalam acara yang dibuat pengundang. Misalnya undangan pernikahan,
khitanan, syukuran dan lain-lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membuat undangan adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan
tata bahasa yang baik dan benar
b. Mengetahui
permasalahan dan latar belakang penyusunan undangan
c. Memahami
aturan-arutan pembuatan surat
Undangan dibuat jauh hari sebelum rapat
dimulai minimal 3 – 7 hari sebelum pelaksanaan rapat. Hal ini berguna agar
orang yang diundang dapat mempersiapkan terlebih dahulu segala keperluan yang
berkaitan dengan undangan rapat. Undangan yang dibuat
hendaklah memenuhi beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Menggunakan
kop surat atau kepala surat.
2. Mencantumkan
nomor surat undangan serta tanggal pembuatan.
3. Mencantumkan
perihal undangan rapat.
4. Mencantumkan
nama-nama orang yang diundang rapat.
5. Mencantumkan
hari, tanggal, waktu dan tempat rapat tersebut diselenggarakan.
6. Ditandatangani
oleh pejabat yang bertanggung jawab atas surat undangan tersebut.
Berikut ini adalah contoh undangan
rapat :
4.
Membuat
daftar hadir peserta rapat.
Daftar hadir rapat perlu
disiapkan sebagai kelengkapan administrasi penyelenggaraan rapat. Daftar hadir
peserta rapt juga digunakan untuk mendata jumlah peserta yang hadir terkait
penyiapan konsumsi dan akomodasi peserta.
Daftar hadir rapat biasanya
terdiri dari 4 kolom yaitu : nomor, nama, jabatan/instansi dan tanda tangan.
5.
Mempersiapkan
bahan rapat.
Bahan-bahan
rapat yang perlu dipersiapkan antar lain sebagai berikut :
a. Agenda
rapat.
b. Notula/hasil
rapat yang lalu (apabila rapat tersebut merupakan kelanjutan dari rapat
sebelumnya).
c. Bahan-bahan
yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah, laporan-laporan dan sebagainya).
Bahan-bahan
tersebut disatukan dalam sebuah map dan harus telah tersedia untuk
masing-masing peserta pada waktu rapat dimulai. Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan
pemikiran yang panjang, maka harus telah dikirimkan bersama dengan
pemberitahuan rapat/surat undangan, agar dapat dipelajari terlebih dahulu.
6.
Mempersiapkan
peralatan dan perlengkapan rapat.
Peralatan
dan persiapan yang perlu dipersiapkan dalam rapat anatara lain adalah :
a. While board lengkap
dengan spidol dan penghapus.
b. Flip chart lengkap
dengan spidolnya.
c. LCD
Projector atau OHP (Over Head Projector) lengkap dengan layarnya.
d. Sound system
lengkap dengan mikroponnya.
e. Map atau tas
yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan rapat.
f. Block note denagn
bolpointnya.
g. Name tag untuk
peserta.
h. Laptop atau
computer.
Dalam
mempersiapkan peralatan dan perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar
kebutuhan peralatan dan perlengkapannya agar dapat dipastikan beberapa jumlah
barang yang dibutuhkan
7.
Mempersiapkan
ruang rapat
Pengaturan tata ruang rapat yang baik
sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan dalam rapat. Tata ruang rapat
harus disesuaikan dengan jumlah peserta rapat dan maksud rapat.
Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu jumlah peserta yang akan hadir
dalam rapat. Apabila jumlah peserta rapat sedikit dapat menggunakan ruang rapat
yang sudah tersedia di kantor. Namun apabila jumlah peserta cukup banyak
melebihi kapasitas ruang rapat di kantor, rapat dapat diselenggakan di hotel
atau gedung pertemuan. Bila rapat diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan,
sekretaris harus memeriksa kepastian tempat, peralatan, konsumsi dan akomodasi.
Hal-hal yang harus dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah
sebagai berikut :
a.
Cahaya penerangan
Bila ruangan tidak menggunakan penerangan buatan (lampu) tetapi menggunakan
penerangan cahaya sinar matahari, pengaturan tempat duduk harus disesuaikan
dengan arah datangnya sinar matahari tersebut.
b. Ventilasi
udara
Usahakan agar udara di ruang rapat sejuk, karena ruangan yang terlalu panas
atau terlalu dingin akan mengakibatkan konsentrasi para peserta rapat
berkurang.
c. Pengaturan
tempat duduk
Pengaturan tempat duduk ditentukan dari jumlah peserta rapat dan luas ruang
rapat. Ada beberapa macam pengaturan tempat duduk di ruang rapat, yaitu sebagai
berikut:
Gaya klasikal/kelas
Gaya klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta yang banyak. Berikut ini
pengaturan tempat duduk gaya klasikal/kelas.
Gaya konferensi
Gaya konferensi dimaksudkan agar semua peserta merasa dihargai dan untuk
menimbulkan semangat team work. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya
konferensi.
·
Gaya huruf U
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya hurf U cocok untuk rapat
informal. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya huruf U.
Gaya workshop
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya workshop cocok untuk
diskusi kelompok. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya workshop .
8.
Akomodasi
atau penginapan
Pada rapat
yang dilakukan lebih dari satu hari, biasanya para peserta rapat akan menginap
di suatu tempat. Untuk itu sekretaris harus mengatur pemilihan tempat yang
cocok untuk pelaksanaan rapat tersebut mulai dari pemesanan tempat, pembagian
kamar, hingga pengecekan terakhir akan kesiapan penginapan untuk peserta rapat.
9.
Transportasi
Jika suatu
rapat tidak dilaksanaan di dalam kantor, tentunya transportasi para peserta
rapat ke tempat rapat harus dipersiapkan. Jika harus menyewa mobil atau bus,
maka sekretaris harus menyiapkannya.
10. Konsumsi (snack).
Konsumsi
rapat berupa makanan ringan (snack) atau makanan berat untuk para peserta rapat
harus disiapkan agar para peseta rapat nyaman dalam mengikuti kegiatan rapat.
Jika pelaksanaan rapat lebih dari satu hari, variasi makanan juga harus
diperhatikan. Hal ini akan berdampak pada motivasi peserta dalam mengikuti
rapat. Konsumsi berupa makanan dan minuman dapat disajikan dengan cara sebagai
berikut :
· Disajikan sebelum peserta rapat dududk.
·
Disajikan selama rapat berlangsung.
· Disajikan pada waktu istirahat dengan cara mengambil sendiri.
· Disajikan secara kombinasi. Pada awal rapat telah tersedia minuman dan saat
istirahat para peserta rapat mengambil sendiri makanan dan minuman di tempat
yang telah tersedia.
7.
Kesehatan
Penyelenggaraan rapat yang cukup lama
perlu di sediakan ruangan kesehatan untuk mencegah terhambatnya pelaksaannya
rapat akibat ada peserta yang sakit. Maka, faktor kesehatan peserta rapat perlu
di perhatikan.
8. Pengecekan persiapan
terakhir
Sebelum rapat dimulai atau pada H - 1, sekretaris harus memeriksa segala
persiapan untuk meyakinkan apakah segala sesuatunya telah siap untuk dipergunakan.
Hal-hal yang perlu diperiksa antara lain sebagai berikut :
1. Apakah kursi
telah cukup sesuai dengan jumlah peserta rapat?
2. Apakah letak
tempat duduk sesuai dengan fungsi dari setiap peserta rapat?
3. Apakah semua alat perlengkapan rapat telah tersedia dalam
ruang rapat dan berfungsi dengan baik?
4. Apakah bahan-bahan atau materi rapat yang akan dipergunakan
dalam rapat telah disiapkan dalam suatu map?
5. Apakah
daftar hadir, agenda rapat dan susunan acara telah disiapkan?
6. Apakah konsumsi rapat telah dipesan/disiapkan?
Agar
lebih jelas, dibawah ini dibuat bagan persiapan penyelenggaraan rapat sebagai
berikut
Sumber: Modul SMK Administrasi Perkantoran disusun oleh Sulis Rahmawati S.Pd (SMK 1 GODEAN)
0 komentar:
Posting Komentar